Selasa, 26 Januari 2021

Aliran Rasa Transcity Harmoni: Hotel Bahagia

Alhamdulillah... Petualangan Samudra Matrikulasi sudah di depan mata 🤩 Awalnya aku mengira akan bosan saat menunggu masa perkuliahan di IIP. Ternyata masa-masa menunggu jadi menyenangkan dan dapat banyak ilmu selama singgah di Transcity Harmoni.

Selama berada di Transcity Harmoni, aku menginap di Hotel Bahagia. Aku mengikuti Wahana Perahu Kano dan Wahana Banana Boat. Aku jg main ke Balaikota buat nonton Panggung Ceria. Disini aku dapet teman baru, ilmu baru, juga dapet souvenir dari Bu Manajer Hotel, Mba Syafrina 🤗

Aku berhasil mengumpulkan 4 stamp, 2 dari misi wajib, 2 dari misi bahagia. Sebenarnya pengin ngumpulin 1 stamp lagi, tapi ngga kekejar. Semoga kedepannya aku bisa mengatur waktu lebih baik lagi.

Bismillah.. Semoga Allah mudahkan menjelajah di  Samudra Matrikulasi 9 bulan Februari nanti 🥰

#AliranRasa
#TranscityHarmoni
#WisatawanHotelBahagia
#InstitutIbuProfesional

Jumat, 22 Januari 2021

Review Panggung Ceria Transcity Harmoni: Membimbing Luka Masa Lalu

Narasumber: Ghina Maula Fida (IP Bekasi)
Host: Hestu Subhika Garindo (IP Tangkot)
Operator: Dita Hasni (IP Padang)
Hari,tanggal: Rabu, 20 Januari 2021
Waktu: Pukul 20.00 WIB
 
Inerchild merupakan pengalaman masa lalu yang belum mendapatkan penyelesaian dengan baik. Bisa dikatakan inerchild adalah luka terhadap pola asuh orang tua, dimana pola asuh orang tua tersebut melukai perasaan kita dan terbawa sampai dewasa.
Adanya inerchild dalam diri seseorang juga mempengaruhi pola asuhnya terhadap anak. Pola asuh ini juga merupakan hasil dari pola asuh orangtuanya, jadi pola asuh kita sekarang juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua kita dulu. Ada bagian dari diri kita yang mirip dengan sosok orangtua kita atau disebut dengan inerparenting.

Nah agar trauma masa lalu kita tidak berimbas pada pola asuh kita, maka perlunya kita membimbing luka masa lalu. Kita stop rantai pengasuhan yang kurang baik agar tidak menurun ke anak2 kita nanti.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membimbing luka masa lalu:
📝Menuliskan semua kenangan buruk semasa kecil, akui dan terima bahwa kita tidak baik-baik saja. 
📝Membimbing diri sendiri di masa kecil. Misalnya saat kecil kita merasa kesepian, bilang kepada diri sendiri "Hai aku kecil, tenang saja km tidak sendiri, ada aku besar yang akan selalu menemani". Misal saat kecil kita selalu disalahkan, maka bilang lah kepada diri sendiri "Hai aku kecil, kamu itu sangat berharga, ini bukan salahmu, kamu tidak pantas untuk disakiti". Terus menerus afirmasi positif kepada diri kita sendiri.
📝Mengungkapkan apa yang dirasakan kepada orangtua (ini bagian yang paling susah kalo menurut saya)
📝Memaafkan orangtua kita, dan diri kita sendiri. Berdamai dengan diri sendiri.
💕💕

Sabtu, 16 Januari 2021

Review Panggung Ceria Transcity Harmoni

USG KEHAMILAN DI MASA PANDEMI
Selasa, 5 Januari 2021
Pukul 20.30

Narasumber : dr. Lili Ratnawati, Sp.OG (IP Sulawesi)
Host : Dian Naelatul K. (IP Surabaya Raya)
Operator : Nurhasanah (IP Bogor)

Tujuan USG adalah untuk mengevaluasi kondisi janin, air ketuban, plasenta, serta mendeteksi ada tidaknya kelainan. USG juga bertujuan untuk mempersiapkan persalinan.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, ibu hamil direkomendasikan melakukan USG minimal 4 kali selama kehamilan. Pertama sesaat setelah mengetahui kehamilan, kedua ketika memasuki usia 20 minggu, ketiga ketika usia kehamilan 32 Minggu, dan terakhir mendekati persalinan.

Pada awal pandemi, tenaga medis tidak merekomendasikan ibu hamil untuk melakukan USG kecuali dalam keadaan darurat. Kemudian POGI menerbitkan modifikasi tatalaksana bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas, yaitu minimal melakukan USG sebanyak 3 kali (setelah revisi kedua). 

USG dilakukan pada usia kehamilan sekitar 12 minggu, 20-24 Minggu dan 32 minggu. USG pada usia 12 minggu bertujuan untuk mengkonfirmasi usia kehamilan, menentukan jenis pada kehamilan kembar, dan melakukan screening aneuploid (jika terindikasi).
Pada usia 20-24 minggu bertujuan untuk mengevaluasi tumbuh kembang janin. Pada usia 32 minggu jg bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan janin,  serta kondisi ketuban dan posisi plasenta.

Pada ibu hamil yang terinfeksi Covid-19, USG dilakukan sesuai indikasi. Setelah dinyatakan sembuh, dilakukan USG untuk mengevaluasi apakah Covid-19 mempengaruhi kehamilannya atau tidak.