Tidaklah Rasulullah mengatakan sebaik-baik manusia
adalah yang tidak pernah bersalah, karena tidak ada manusia yang terjaga dari
kesalahan, kecuali para Nabi. Tetapi Rasulullah menegaskan bahwa orang-orang
yang bertaubat dan mengakui kesalahan, serta kembali kepada kebenaranlah yang
terbaik di antara mereka.
Betapapun besarnya
dosa-dosa kita, betapapun banyak kemaksiatan yang telah kita lakukan, Allah
Swt., tetap sayang kepada kita. Allah tetap merindukan kita dan memanggil
dengan mesra untuk kembali kepada-Nya.
“Katakanlah
wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas atas diri mereka, janganlah
kamu berputus harapan dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampunkan segala
dosa-dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani”. (TQS. Az-Zumar[39]:53)
Allah
sangat mencintai kita, Allah senantiasa memberi kita kesempatan, memberi rezeki,
memberi kita makan, memberi kita jantung yang berdetak, memberikan udara untuk
kita bernafas, memberikan rasa lapar, rasa ngantuk, dan masih banyak lagi hal yang
mungkin tidak kita sadari, segala sesuatu yang kita perlukan tanpa kita
memintanya. Allah telah memberinya untuk kita, tapi apa yang kita lakukan? Kita
malah acuh akan panggilan-Nya, kita tidak bersyukur atas segala pemberian-Nya,
bahkan kita tetap melakukan dosa dan maksiat. Astaghfirulloh.
Kita
pasti memiliki seseorang yang kita cintai, entah itu orangtua, saudara atau
mungkin sahabat. Ketika kita mencintai seseorang, kita pasti akan rindu jika lama
tidak berjumpa dengannya. Padahal cinta sesama manusia sangatlah sedikit dibanding
cinta Allah pada hamba-Nya. Allah sangat luas cinta dan kasih sayang kepada
hamba-hamba-Nya, maka Allah pasti merindukan kita. Setiap hari dalam lima waktu
Allah selalu memanggil kita, Allah sangat merindukan kita untuk menghadap
kepada-Nya. Sungguh Allah begitu merindukan kita untuk kembali kepada-Nya,
kembali meniatkan segala sesuatu hanya untuk-Nya, menjauhi apa-apa yang
dibenci-Nya, menjauhi larangan-Nya, kembali pada jalan yang diridhoi-Nya, yang
sesungguhnya semua itu adalah demi kebahagiaan kita sendiri.
Bahkan,
begitu besarnya rasa rindu Allah kepada kita, jika kita bertaubat setelah
sekian lama berbuat maksiat dan berlumur dosa, Allah akan sangat senang,
melebihi senangnya seseorang yang menemukan kembali barangnya yang telah
hilang. “Sesungguhnya Allah lebih suka
menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang yang menemukan
kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang di tengah hutan.” (HR. Bukhori
dan Muslim)
Janganlah
berputus asa dari rahmat Allah. Sungguh, ALLAH SANGAT MERINDUKAN KITA. Mari
kita belajar memperbaiki diri dan kembali kepada jalan kebaikan, jalan
kebahagiaan, jalan cahaya, dan merasakan nikmatnya kasih sayang Allah. Semoga
Allah menerima taubat kita dan mengampuni kita, serta memberi kemampuan pada
kita untuk tetap terus berada di jalan-Nya. Aamiin.
(Sumber: Motivasi Islami. Sungguh Allah Sangat
Merindukan Kita-Haifa Zahra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar